Yuta Watanabe Dibentuk lewat Ledakan Kecepatan Kaki dan Kegilaan Tangan Kiri
“KETIKA pemain kidal itu (punya kualitas) bagus, maka dia cenderung mendominasi untuk sementara waktu.” Begitu ucap Rashid Sidek, legenda bulu tangkis Malaysia, peraih perunggu Olimpiade Atlanta 1996.
Alasan yang sangat masuk akal. Sebab dunia ini seolah memang dirancang sedemikian rupa untuk mereka yang menggunakan tangan kanan. Termasuk dalam bulu tangkis.
Baik pemain yang dominan menggunakan tangan kiri atau tangan kanan, akan lebih sering berlatih dan mengoptimalkan permainan untuk mengalahkan pemain yang memegang raket dengan tangan kanan. Dan ketika harus bereaksi dalam sepersekian detik, memori otot mereka terkadang bakal mengirimkan sinyal yang salah saat berhadapan dengan pemain kidal.
“Sulit untuk bermain melawan mereka (pemain kidal) karena pukulan mereka penuh trik dan menipu. Mereka berpikir dengan cara berbeda dan ide mereka bermacam-macam. Beberapa pukulan lintas lapangan mereka juga gila,” ujar Rashid kepada The Star.
Rashid saat itu menyinggung pemain kidal yang pernah menjadi lawannya beratnya seperti legenda Tiongkok Yang Yang dan Poul-Erik Høyer Larsen (Denmark). Dia juga memuji dominasi dahsyat tunggal putra terhebat sepanjang masa, Lin Dan. Meski begitu, deskripsi Rashid tentang pemain kidal itu, malah mengingatkan saya pada sosok Yuta Watanabe.
Baca selengkapnya...