JORGE Valdano, pelatih legendaris Argentina, punya deskripsi memukau tentang Juan Roman Riquelme. Dia mengibaratkan apabila harus berjalan dari kota A ke B, semua orang biasanya akan masuk ke tol dan sampai ke tujuan secepat mungkin. Riquelme berbeda.

”Dia akan memilih jalan berkelok-kelok di pegunungan yang akan menghabiskan waktu enam jam lamanya. Tapi dengan itulah dia akan mengisi mata kita dengan pemandangan yang indah.” Begitulah pria berjuluk filsuf sepak bola tersebut mendeskripsikan Riquelme.

Berakhirnya karir Riquelme juga dianggap sebagai pengujung era dari nomor 10 klasik. Di Italia, tipe seperti itu ditabalkan sebagai fantasista. Pemain sarat fantasi dan kerap mengundang decak kagum. Fantastis. Mereka dikagumi atas skill, visi, dan kemampuan magis mengubah keadaan.

Tentu saja, Diego Maradona, Roberto Baggio, Francesco Totti, Manuel Rui Costa, Ronaldinho, dan Andrea Pirlo berada dalam deretan itu. Di kaki mereka, sepak bola bukan sekadar menang, seri, atau kalah. Lebih dari itu. Mereka wujud dari keindahan dan harapan. 

Di luar lapangan hijau, kita bisa menyaksikan fantasista dalam diri Valentino Rossi di MotoGP, Michael Jordan dan Stephen Curry di basket, Taufik Hidayat dan Susy Susanti di bulu tangkis, Rafael Nadal dan Roger Federer di tenis, atau Nadia Comaneci di senam indah. Masih banyak lagi.

Dari mereka lah inspirasi nama media ini berasal. Sebab, kekuatan kisahnya berada pada manusia, bukan sekadar olahraganya. Pertandingan bisa berakhir, tapi kisahnya tidak. Kami memilih untuk bercerita tentang para manusia yang terlibat dalam setiap permainan indah itu.

Fantasista adalah tentang imajinasi, fantasi, dan fantastis. Lalu jurnalisme apa yang diinginkan fantasista.id? Sederhana, bercerita dengan fakta. Lebih menekankan kepada story telling, tokoh, dan kisah yang humanis. Tentang semua yang terlibat di sekitar olahraga, bukan hanya atlet, suporter juga. 

Ketika mayoritas media online berkejaran dengan kecepatan, kami memilih berjalan perlahan menghayati pemandangan, menyelam ke kedalaman tatkala bertemu lautan, atau duduk sembari ngopi menikmati langit sore. Kami ingin berbagi cerita.   

Berbeda pula dengan sebagian besar media online yang menyandarkan hidup pada iklan dan AdSense, maka kami memutuskan membership menjadi penopang utama Fantasista.id. Para pembaca lah yang menentukan. Kepada kalian lah setiap tulisan di situs ini didedikasikan.

Fantasista.id bukan media online berbayar pertama di Indonesia. Namun, kami pioner bagi media online berbayar untuk kategori olahraga. Kami tidak menerapkan sistem berlangganan, baik perbulan atau pertahun. Setiap pembaca berhak menikmati dan membayar yang mereka sukai.

Ya, Fantasista.id menggunakan sistem eceran. Apabila ingin membaca tulisan di situs ini, tinggal mendaftar dengan menggunakan email, lalu mendapatkan bonus tulisan gratis. Setelah limit tulisan gratis selesai, maka tinggal membayar Rp 1.000 (seribu rupiah) untuk satu artikel yang dibaca.

Kami resmi hadir ke hadapan pembaca pada 10 November 2022. Tepat pada Hari Pahlawan. Sebab, para pahlawan bukan hanya mereka yang memanggul senjata di medan perang, melainkan mereka yang mengharumkan nama bangsa di kancah dunia, termasuk dari arena olahraga. 

Terima kasih, selamat membaca. (*)