.
Share this Post:

Warisan Lee Yang/Wang Chi-lin Lebih Dahsyat Melebihi Keping Emas Olimpiade

SABTU petang 31 Juli 2021. Di depan layar televisi, jutaan rakyat Taiwan sedang menahan napas. Mereka menanti kepastian. Apakah backhand Lee Yang itu masuk? Atau justru keluar?

Dan ketika hawk eye menunjukkan satu titik hitam yang jatuh tepat di dalam garis, jalan-jalan dan gang-gang di seluruh Pulau Taiwan dan Pulau Kinmen meledak dalam kegembiraan.

Mereka ikut tenggelam dalam sukacita ketika menyaksikan Lee Yang dan Wang Chi-lin tersenyum lebar, saling menatap dalam pandangan penuh makna, dan berpelukan erat di tepi lapangan Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.

Sabtu itu, Lee/Wang mengukir sejarah besar bagi olahraga Taiwan. Untuk kali pertama, Taiwan akhirnya meraih emas dari arena bulu tangkis Olimpiade. Pada final itu, Lee/Wang menunjukkan keunggulan absolut atas duo menara dari Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen. Lee/Wang tampil jauh lebih kuat, jauh lebih eksplosif, jauh lebih berenergi untuk memukul Li/Liu dalam straight game dengan skor 21-18 dan 21-12. Lee/Wang memungkasi final yang relatif mudah itu dalam tempo 34 menit saja.

Meski tetap memakai masker, terlihat jelas mata Lee/Wang berkilat penuh kebanggaan saat bendera Olimpiade Taiwan perlahan-lahan memanjat udara Tokyo dan lagu nasional bernama kondang San Min Chu-i berkumandang memenuhi arena.

Inilah puncak kejayaan bagi semua orang yang telah meneteskan darah dan memeras keringat habis-habisan di dunia bulu tangkis. Banyak sekali pemain luar biasa di luar sana. Pemain yang dianugerahi bakat luar biasa. Pemain yang bekerja dengan sangat keras sejak belia untuk menguarkan talenta terbaiknya. Tetapi hanya segelintir saja yang dengan bangga bisa menyebut diri mereka “Peraih Emas Olimpiade.”


Baca selengkapnya...