.
Share this Post:

Wahai Milanisti, Jagalah Kesehatan Mental dan Jantung Kalian

PERNAHKAH kalian kehilangan selera makan, susah tidur, tidak ingin bertemu atau berkomunikasi dengan orang lain, serta mudah marah, setelah klub sepak bola kesayangan kalah? Kalau pernah, maka itu artinya kesehatan mental kalian sedang terganggu.

Pernahkah kalian deg-degan, berharap-harap cemas, sampai keringat dingin nyaris selama 90 menit kala tim kesayangan bertanding? Kalau pernah, itu normal. Tapi kalau terjadi hampir setiap pertandingan, maka ada baiknya jaga kesehatan jantung kalian dengan menghindarinya.

Saya juga pernah. Itu dulu. Sekarang saya memilih menjaga kesehatan mental dan jantung. Saya memilih tidur lebih cepat ketika AC Milan akan bertanding dan mengabaikan media sosial pada pagi hari saat mengetahui hasilnya negatif. Selama ini cara itu efektif membuat saya melewati hari dengan tenang.

Selama 2023, saya belum pernah menonton pertandingan Milan secara live, baik dari streaming maupun televisi. Saya tetap menonton tayangan ulangnya atau analisis pertandingan. Sebab, meski hasilnya buruk, saya sudah lebih siap secara mental untuk menerimanya.

Setelah scudetto musim lalu dan mengawali musim dengan menjanjikan, Milan jeblok selama Januari. Hanya sekali menang, setelah itu dua kali kalah dan dua kali imbang. Lebih parah lagi, tersingkir di babak 16 besar Coppa Italia karena kalah oleh Torino dan dipermalukan Inter Milan di Piala Super Italia.

Apa sebab Milan jeblok pada Januari dan semoga tidak berlanjut ke Februari? Dalam tulisan ini saya mencoba mengurai beberapa problem Rossoneri. Sejatinya, bagi para penggemar Milan yang reguler mengikuti, mereka sudah paham alasannya, tetapi terkadang berusaha mengabaikan fakta. Sok denial.


Baca selengkapnya...