Ricardinho, Dikerdilkan Sepak Bola, Diluhurkan Futsal
Jika Falcao adalah dewa futsal, maka Ricardinho adalah rajanya. Ini fakta solid, tak terbantahkan. Sepanjang kariernya, Ricardinho sudah meraup segala kejayaan. Dia membantu Portugal meraih satu gelar Piala Dunia Futsal (2021) dan satu trofi UEFA Euro Futsal (2018). Untuk konteks individu, Ricardinho enam kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia Futsal (lima kali secara beruntun mulai 2014 sampai 2018).
Ricardinho telah berlaga di liga Portugal, Spanyol, Jepang, Prancis, dan saat ini menjadi daya rangsang utama Liga Futsal Indonesia ketika dia memutuskan memperkuat Pendekar United. Puluhan gelar telah dia raup, ratusan gol telah dia cetak.
Lapangan futsal merupakan wilayah yang telah Ricardinho invasi dan taklukan. Namun, semasa kecil, dia tidak ingin melakukan agresi di area ini. Futsal bukanlah cinta pertamanya.
Ricardinho awalnya sangat mencintai sepak bola. Afeksi itu ditularkan oleh ayahnya yang bernama Americo. Americo adalah seorang asisten pengemudi yang pernah bermain di tim muda FC Porto. Tetapi, Americo tak kunjung promosi ke tim senior. Saat berusia 7 tahun, Ricardinho sudah bermain sepak bola. Posisinya di belakang striker.
Tetapi cinta tulus itu cepat kandas. Sepak bola mencampakkan dan mengerdilkan Ricardinho saat dia baru berusia 14 tahun dan meniti karier di akademi FC Porto.
“Saya selalu mengatakan impian saya adalah menjadi pemain sepak bola. Saat itu saya belum memilih futsal, tetapi futsal yang memilih saya," kata Ricardinho dilansir dari The Guardian.
Baca selengkapnya...