.
Share this Post:

Persebaya yang Patah Tumbuh Hilang Berganti

PERSEBAYA itu ibarat bunga mawar yang patah tumbuh hilang berganti. Selalu begitu setiap musim. Batang yang patah dari musim sebelumnya, ditanam kembali di tanah yang subur, sedikit kesulitan tumbuh karena cuaca yang tak menentu, tapi akhirnya bisa mekar dan mewangi.

Sayang, pada akhirnya bunga yang indah itu, tidak bersemi di pekarangan sendiri, melainkan diambil tetangga sebelah atau pendatang dari jauh. Itulah yang terjadi dan berulang setiap musim. Itulah tantangan yang dihadapi Green Force sejak kembali berkompetisi.

Iklim pembinaan yang stabil dan selalu menumbuhkan bakat-bakat muda menjadi salah satu keuntungan atau nilai lebih Persebaya. Seolah tidak pernah habis bakat yang lahir setiap musim. Untuk setiap yang pergi, selalu ada pengganti yang tak kalah luar biasa.

Bahkan sebelum era Aji Santoso menangani Persebaya bersama para legenda klub seperti Bejo Sugiantoro dan Uston Nawawi, setiap musim selalu ada bintang baru yang muncul. Tampil brilian. Lalu dipanggil ke timnas berbagai level. Kemudian di ujung musim pindah ke klub lain.

Belum juga musim ini berakhir, bintang muda Rizky Ridho telah dikabarkan akan pindah ke Persija Jakarta dan Koko Ari ke Madura United. Mereka masih muda, binaan Persebaya, dipanggil ke timnas Indonesia, dan pada akhirnya pergi dengan cuma-cuma.


Baca selengkapnya...