.
Share this Post:

Penolakan Real Madrid Membantu Pedri Melesat Bagai Meteor

SEHEBAT apapun reputasi seorang pemain sepak bola, lazimnya goyah tatkala tawaran datang dari Real Madrid atau Barcelona. Selama satu dekade terakhir, hanya satu pemain di luar Real atau Barca yang mampu memenangkan anugerah pemain terbaik dunia Ballon d’Or.

Apalagi, tawaran itu datang kepada seorang bocah 15 tahun. Meski sekadar trial. Pedri mendapatkan keistimewaan itu saat remaja. ”Saya ke sana (Real Madrid, Red) dan tidak bisa berlatih beberapa hari karena tebalnya salju di lapangan,” kata Pedri sebagaimana dikutip Marca.

Begitu cuaca lebih cerah, kesempatan uji coba diberikan selama tiga hari. Sayang, nasib Pedri tak secerah itu. Real Madrid menilainya kurang layak. Dia patah hati, tetapi tidak patah arang. Beberapa bulan kemudian tawaran Las Palmas datang, dia mengambilnya. Baru sebulan debut di Las Palmas, Barcelona mengontraknya.

Tentu saja dia lebih bahagia. Keluarganya juga lebih bangga. Kakeknya adalah tokoh yang mendirikan kelompok suporter Barcelona di kampung halaman mereka di Tegueste. Biasanya mereka berkumpul di pub milik sang kakek. Di kemudian hari, oleh ayahnya sebagai penerus dijadikan restoran bernama Tasca Fernando.

”Kakek saya mendirikan kelompok suporter dan selalu menayangkan pertandingan Barcelona di sana. Sekarang semua orang datang ke sana untuk menyaksikan saya. Bagi saya, itu sensasi hebat karena orang-orang dari kampung saya mendukung seperti itu,” ujar Pedri kepada Sport Illustrated.


Baca selengkapnya...