.
Share this Post:

Pengorbanan Berat Ibu untuk Menjadikan Tatum Seorang Bintang Besar NBA

TIDAK ada orang yang menyukai kekalahan. Tidak ada bintang NBA yang menyukai kekalahan. Michael Jordan tak menyukai kekalahan. Kobe Bryant tak menyukai kekalahan. LeBron James dan Stephen Curry juga tak menyukai kekalahan. Sebab kekalahan hanya akan menciptakan kegusaran, rasa tak percaya diri, dan kekecewaan. Sebab kekalahan adalah bentuk nyata kegagalan dalam menggapai tujuan.

Hal inilah yang dirasakan oleh Jayson Tatum, bintang utama Boston Celtics. Kekalahan atas Golden State Warriors di Final NBA 2022 merupakan periode pahit dalam hidupnya. Tatum dan Celtics yang memasuki final NBA dengan optimisme tinggi, dihempaskan Warriors dengan skor akhir 2-4.

Celtics hampir meraih gelar ke-18. Tatum hampir meraih gelar perdana. Namun, itu semua sirna. Kekalahan itu membuat Tatum tenggelam dalam telaga kekecewaan dan kesengsaraan. Apalagi, penentu kekalahan Celtics terjadi di depan pendukungnya sendiri di TD Garden, Boston.

“Tiga, empat hari setelahnya (final NBA) saya menderita. Saya benar-benar menderita. Butuh beberapa waktu untuk keluar dari perasaan itu. Saya lalu mencoba menikmati hidup saya dan menikmati berada di dekat anak dan keluarga,” ujar Tatum.

“Saya kadang merasa tampil terlalu santai sehingga saya tidak tahu apakah orang-orang mengerti berapa banyak saya berkorban dalam permainan ini. Betapa saya peduli dan betapa kerasnya saya bekerja. Tapi itu sangat sulit karena saya benar-benar memberikan semua yang saya miliki dan bahwa kami begitu dekat (dengan juara NBA). Saya tidak nafsu makan, saya tidak ingin berbicara dengan siapa pun, saya tidak ingin pergi ke mana pun,” lanjutnya.


Baca selengkapnya...