Patah Hati karena Chelsea yang Membuat Declan Rice Lebih Kuat
SELASA sore di Februari 2014 sepulang sekolah, akan selalu lekat dalam ingatan Declan Rice dan sang ayah, Sean Rice. Telepon berdering dan diterima Sean Rice dari Chelsea. Bukan kabar menggembirakan yang dia terima.
Sebelumnya, sudah ada pemberitahuan dari klub bahwa setiap orang tua akan dihubungi sekitar pukul 15.00 sampai jam 17.00 waktu setempat. Saat itu, Sean memutuskan berdiam diri di kantornya menanti ponselnya berdering.
Di tengah penantian itu, justru bukan telepon klub yang masuk, melainkan telepon dari orang tua pemain lain yang mengabarkan berita gembira anaknya diterima di Chelsea, ”Kami diterima,” ujar para orang tua lainnya.
Sean tetap menunggu. Berdiam di kantor, hanya sekadar menanti telepon masuk dari klub. Detik berlalu berganti menit, menit berlalu berganti jam. Bahkan, jam sudah menunjukkan 17.00 lewat. Telepon itu datang sekitar jam 19.00. Sudah dinantinya begitu lama.
”Ketika telepon itu masuk, mereka hanya mengatakan bahwa sayangnya Declan tidak memenuhi standar yang dibutuhkan, tetapi dia masih boleh melanjutkan latihan di Chelsea sambil mencari klub lain,” cerita Sean sebagaimana dikutip Telegraph.
Campur aduk perasan Sean. Di benaknya sepanjang perjalanan pulang hanya terpikir satu hal. Sebagai ayah, Sean bingung bagaimana cara menyampaikan kabar itu kepada sang anak? Dalam bayangannya, Declan mesti sangat bersedih.
Baca selengkapnya...