.
Share this Post:

Ons Jabeur adalah Pengukir Sejarah Istimewa dan Pematah Stereotip Perempuan Dunia Arab

SENYUM segar merekah dari bibir Ons Jabeur. Sebuah senyum yang menandakan lahirnya sejarah baru. Sebuah senyum yang menjadi simbol bahwa Ons Jabeur menjadi petenis perempuan Afrika pertama, petenis perempuan Arab pertama, petenis perempuan dari dunia Muslim pertama yang berhasil melaju ke final Grand Slam Wimbledon.

Pada semifinal Wimbledon 2022, Ons Jabeur berhasil mengalahkan petenis veteran Jerman Tatjana Maria dalam rubber set, 6-2, 3-6, 6-1. Sejarah baru lahir dari perempuan berusia 28 tahun asal Tunisia.

“Saya benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya sangat senang bahwa pengorbanan itu membuahkan hasil,” kata Ons Jabeur dalam wawancara setelah pertandingan.

“Saya, seorang perempuan Tunisia yang bangga berdiri di sini hari ini. Saya tahu, di Tunisia banyak yang menjadi ‘gila’ sekarang. Semoga hasil ini bisa memberikan banyak inspirasi. Bukan hanya kepada pemain Tunisia, Arab, Afrika. Saya menyukai permainan ini dan saya ingin berbagi pengalaman ini dengan mereka,” tambah Ons Jabeur.

Ons Jabeur berhak bahagia atas apa yang direngkuhnya. Keberhasilannya melaju ke final Wimbledon 2022 adalah pencapaian dahsyat. Meskipun, pada akhirnya, Jabeur takluk dari petenis Kazakhstan Elena Rybakina di final, Jabeur sudah membuktikan bahwa perempuan seperti dirinya mampu merealisasikan mimpi-mimpi besar masa kecil.


Baca selengkapnya...