Misi Xabi Alonso untuk Menghancurkan Kutukan Neverkusen
BAGI Bayer Leverkusen, hantu itu bernama Zinedine Zidane.
Pada malam yang tersohor di Glasgow, tendangan voli kaki kiri yang begitu mewah dari Zidane, tak hanya menggagalkan mimpi Leverkusen sebagai raja Eropa. Namun juga menjadikan 2002 sebagai tahun paling menyiksa dalam sejarah klub.
Kesialan itu tidak datang sedikit-sedikit laiknya gerimis kecil. Kesialan itu datang tiba-tiba layaknya badai di tengah cuaca cerah dan langit yang begitu terang. Sebulan sebelum malam di Glasgow, Leverkusen sudah berandai-andai menikmati mimpi sebagai peraih treble winner.
Tapi pada akhirnya, impian itu menjadi angan-angan yang begitu jauh untuk digapai. Leverkusen gagal meraih semuanya. Mereka menjadi runner-up Bundesliga, menjadi runner-up DFB Pokal, menjadi runner-up Liga Champions. Pada malam legendaris di Glasgow itu, Leverkusen seolah mengalami penghinaan dan akhirnya muncul julukan yang sangat menyedihkan: Neverkusen.
Baca selengkapnya...