Loh Kean Yew Melawan Rasa Sakit untuk Mencatat Sejarah Besar
SELAMA berhari-hari, kemurungan bersemayam di ujung kesadaran Loh Kean Yew. Usianya masih 13 tahun saat dia harus meninggalkan kampung halamannya di Penang, Malaysia. Dia harus pindah negara karena mendapatkan beasiswa dari Singapore Sport School.
Namun, Singapura adalah tempat yang sangat asing bagi LKY muda. Di sana, semuanya berjalan dengan cepat. Setiap orang terlihat sangat bersaing keras untuk mencapai tujuan mereka. Dan LKY juga tidak terlalu mengerti kata-kata yang mereka ucapkan.
“Saya datang ke Singapura dan tidak begitu senang dengan ibu saat itu. Sebab, dia memaksa saya untuk datang ke sini. Maksud saya, pergi ke Singapura? Ini adalah tempat baru tanpa satu teman pun. Tidak mudah untuk menyukai apa yang sudah diberikan kepadaku," ungkap LKY kepada Olympics.
Anak kesayangan ibu ini merasa terisolasi. Entah mengapa, tenggorokannya sering kali menegang dan jantungnya berdebar dengan kencang. Hari-hari saat gelombang kerinduan kepada rumah datang, membuat LKY sangat tersiksa.
Padahal LYK tidak sendirian. Sang kakak, Loh Kean Hean yang mendapatkan beasiswa dari Montfort Secondary School juga berada di Singapura. Paman LKY yang tinggal di Singapura juga menjaga dua bersaudara ini. Tetapi LKY masih mencintai lingkungan rumahnya di George Town, Penang. Terlebih lagi dia merindukan sang ibu, Grace Gan.
Baca selengkapnya...