Kodai Naraoka dan 3.000 Pukulan yang Membuat Lubang di Tembok Kamarnya
LAPANGAN nomor dua Impact Arena, Bangkok. Semifinal Piala Thomas 2022. Banyak yang mengangkat alis ketika Jepang memasang Kodai Naraoka sebagai tunggal ketiga melawan Indonesia.
Mengapa Jepang tidak menurunkan Kanta Tsuneyama sebagai tunggal kedua dan memainkan Kenta Nishimoto sebagai tunggal ketiga? Mengapa malah menerjunkan Nishimoto di posisi tunggal kedua dan menunjuk Kodai Naraoka di pos strategis, tunggal ketiga?
Siapa pula Kodai ini? Pemain berperawakan kurus, bertinggi hanya 173 cm, dan cuma berada di ranking 45 dunia? Apakah dia mampu menjadi penentu Jepang untuk mengalahkan juara bertahan Indonesia? Apakah spekulasi dan perjudian Jepang kepada pemain dengan headband lucu ini bakal membuahkan hasil?
Jawabannya, tentu saja sudah kita ketahui bersama. Keraguan pecinta bulu tangkis menjadi terkonfirmasi. Kodai kalah kelas, terdominasi total, dan ambruk cukup mudah melawan tunggal ketiga Indonesia yang berusia delapan tahun lebih tua, Shesar Hiren Rhustavito. Kodai tumbang dalam straight game dengan skor 17-21 dan 11-21. Takluknya Kodai sekaligus menutup perlawanan Jepang dengan kekalahan tipis 2-3.
Sebelum masuk skuad Jepang di Piala Thomas 2022, Kodai sejatinya mampu menembus final Korea Masters 2022. Namun, tidak banyak yang sadar dengan kehadirannya. Apalagi dalam dua tahun sebelumnya, Kodai hanya bermain di empat turnamen. Kodai dianggap hanya pemain yang baru mentas dari level junior. Akan membutuhkan waktu panjang untuk melihat dia dikenal di level elite bulu tangkis dunia.
Baca selengkapnya...