.
Share this Post:

Kekalahan, Kesakitan, Kegetiran yang Membantu Aaron/Soh Menggapai Sejarah Besar

SAYA ingin memulai tulisan ini dengan pengantar singkat tentang Sisifus. Dalam mitologi Yunani Kuno, Sisifus digambarkan sebagai pemimpin yang cerdik juga licik. Seorang raja yang berhasil memperdaya takdir kematian sebanyak dua kali.

Singkat cerita, karena tak ingin tertipu lagi, para Dewa menghukum Sisifus tanpa ampun. Sisifus diberi tugas untuk mendorong sebongkah batu besar ke atas gunung. Tatkala sampai di puncak, batu itu kemudian terguling lagi ke bawah. Begitu seterusnya. Sisifus akan mengulangi pekerjaan itu dalam keabadian.

Bagi saya, kisah Sisifus telah bergema sebagai kiasan tentang kehidupan seorang atlet bulu tangkis. Mereka akan berulang-ulang berlatih, berulang-ulang mengikuti kejuaraan. Itu dilakukan demi hasrat mencapai puncak panggung juara. Pada akhirnya, mereka akan mengulanginya lagi dan lagi dan lagi, sepanjang karier mereka.

Tetapi ada hal yang membuatnya berbeda dengan kisah Sisifus. Tidak semua orang bisa mencapai puncak gunung itu. Sebagian besar akan tergelincir di awal. Mereka yang biasanya memiliki bakat menakjubkan, kerja sangat keras, dan bebas dari cedera parah, baru akan terjatuh pada setengah akhir perjalanan. Dan hanya satu yang bisa berada di puncak kejayaan.

Ada juga yang merasa diri mereka dikutuk hanya untuk melihat bayang-bayang kejayaan itu dari dekat. Tetapi seringkali, mereka tidak mampu menggapainya. Hal itu pernah menjadi beban dan mengusik pikiran ganda putra nomor 1 Malaysia Aaron Chia dan Soh Wooi Yik.


Baca selengkapnya...