.
Share this Post:

Karena Cody Gakpo Belajar kepada Guru yang Tepat

KETIKA berusia 16 tahun, Cody Gakpo yang masih membela Jong PSV Eindhoven jadi model video klip rapper Belanda, Dio. Judul lagunya ”De Man”. Itu berkisah tentang perjuangan keras anak muda menjadi atlet profesional.

Menempa fisik dengan berlari bahkan saat cuaca hujan dan salju. Memperkuat otot di gym, makan dan minum penuh nutrisi, serta bermain sepak bola jalanan. Pada pengujung video klip, di bawah cahaya lampu, Cody memandangi Stadion Philips, markas PSV, dengan penuh penghayatan. 

Ternyata, dua tahun kemudian, tepatnya pada 25 Februari 2018, Gakpo menjalani debutnya bersama skuad utama PSV. Ketika laga melawan Feyenoord memasuki injury time, dia dimasukkan menggantikan Steven Bergwijn. Kini, Bergwijn jadi tandemnya di lini serang timnas Belanda pada Piala Dunia 2022.

Gakpo meneruskan tradisi Ruud Gullit, Ruud van Nistelrooy, dan Arjen Robben sebagai pemain PSV yang jadi andalan lini depan timnas Belanda. Hasilnya efektif. Dalam dua laga, pemain yang diincar Manchester United tersebut telah menyarangkan dua gol di Piala Dunia 2022.

Memang, Gakpo telah membela Belanda sejak level junior. Dia tergabung dalam skuad U-18, U-19, U-20, dan U-21. Namun, dia juga punya pilihan membela timnas Ghana atau Togo selain Belanda. Ayahnya, Johnny Gakpo, lahir di Togo dan berdarah Ghana. Ibunya, Ank Gakpo, asli Oirschot, Belanda.

Bahkan, pelatih Ghana 2017-2020 James Kwesi Appiah pernah melakukan upaya membujuk Gakpo. Kwesi Appiah melakukan perjalanan ke Eropa memantau beberapa pemain berdarah Ghana yang mungkin bersedia mengubah keyakinannya dan bergabung timnas Ghana.


Baca selengkapnya...