Jalan Berliku dan Tumpukan Keraguan yang Menjadikan Stephen Curry Seorang Legenda
ORACLE Arena, 28 Oktober 2009. Sorotan tertuju pada seorang pemuda berusia 21 tahun asal Davidson College. Sebenarnya, pria muda itu tak mengesankan seperti pemain berusia 21 tahun. Dia lebih mirip anak SMA. Posturnya kecil. Bahkan terlalu kecil untuk ukuran pemain NBA saat itu. Dia terlihat mengenakan jersey putih bertuliskan Warriors yang kebesaran.
Nama lengkapnya Wardell Stephen Curry II. Dia dikenal dengan nama Stephen Curry. Hari itu menjadi momen yang sangat bersejarah bagi Curry. Sebab, pemuda yang lahir pada 14 Maret 1988 di Akron, Ohio itu menjalani debutnya bersama Warriors.
Curry dipilih pada urutan ketujuh NBA Draft yang berlangsung 25 Juni 2009. Curry tampil cukup meyakinkan dalam laga debutnya Dia berhasil mencetak 14 poin, 7 assist, dan 4 steal dalam 36 menit. Namun, Warriors kalah menyesakkan melawan Houston Rockets dengan margin satu poin saja, 107-108.
Pada laga perdananya di NBA itu, Curry menjadi pencetak poin terbanyak ketiga Warriors setelah Monta Ellis (26 poin) dan Stephen Jackson (17 poin). Bahkan pada musim rookie-nya, Curry berhasil mendulang rata-rata 17,5 poin per game dan 5,9 assist per game. Sebuah catatan yang tak terlalu buruk. Tetapi masih banyak yang meragukan kualitas kebintangan Curry.
Saat itu, tentu saja, tak ada yang tahu bahwa pemuda ini adalah sosok revolusioner yang bisa mengubah wajah NBA di masa depan. Saat itu, banyak sekali kesangsian yang menyelimuti Curry. Saat itu, lembaran keraguan begitu menumpuk karena postur Curry yang kecil dan dia dianggap tak punya sisi atletisme yang cukup baik.
Baca selengkapnya...