.
Share this Post:

Jadon Sancho Kembali Tersenyum dalam Bimbingan Erik ten Hag

BAGI mereka yang pernah memainkan game Football Manager (FM) pasti mafhum bahwa tidak semua wonderkid bisa menjadi world class player. Apabila tidak ditangani dengan baik dan tepat, maka bisa flop dan hanya jadi pemain biasa-biasa saja.

Freddy Adu, Hachim Mastour, Alen Halilovic, dan masih panjang lagi daftarnya. Kegagalan mereka bersinar bisa disebabkan banyak faktor. Jam terbang rendah, mental yang tidak siap menghadapi persaingan level profesional, atau tekanan akibat status wonderkid.

Jadon Sancho dianggap salah seorang wonderkid. Sinarnya terang berderang bersama Borussia Dortmund. Dua musim beruntun masuk dalam Bundesliga Team of the Season. Dia sudah menjalani debut di timnas Inggris pada usia 18 tahun. Dan klub-klub elite pun terpikat.

Pada 2021, Manchester United merekrutnya dengan nilai transfer 73 juta pounds. Itu menjadi pembelian termahal Setan Merah pada bursa transfer awal musim lalu. Ternyata, performanya labil, dia kehilangan kepercayaan diri dan berujung tercoret dari timnas Inggris pada Piala Dunia 2022.

Erik ten Hag yang baru datang pada awal musim akhirnya mengambil keputusan cerdas. Butuh terobosan untuk meningkatkan kembali kepercayaan diri Sancho yang runtuh. Dia diasingkan untuk latihan ke klub kecil di Belanda dan diminta berpuasa media sosial.

Pemain sepak bola bukanlah robot. Tidak ada yang sama. Saya pikir untuk semua orang, Anda memerlukan pendekatan secara individual. Kami pikir bekerja sama dengan Jadon, itu adalah pilihan terbaik, kata pelatih United Erik ten Hag sebagaimana dilansir Sky Sports.


Baca selengkapnya...