Hidup Endrick yang Penuh Rasa Terima Kasih untuk Palmeiras
LAYAKNYA air yang mengalir turun atau api yang merambat naik. Tidak ada cara untuk menahan Endrick Felipe Moreira de Sousa ketika di lapangan. Força da natureza. Itulah cara orang-orang di Palmeiras tatkala mengisahkan Endrick. Dia seperti kekuatan alam yang tidak bisa dihentikan.
Usianya masih 16 tahun, dua bulan, dan 16 hari saat debut profesional bersama Palmeiras. Pemain termuda dalam sejarah tim berkostum hijau zamrud asal São Paulo itu. Endrick masuk pada babak kedua ketika Palmeiras membantai Coritiba 4-0 di Campeonato Brasileiro Série A.
Dari garis tepi lapangan itu, Endrick membelakangi ayahnya, Douglas de iSousa Silva Ramos. Sambil menangis terharu, Douglas mengabadikan momen penting itu lewat telepon genggamnya dari tribun stadion Allianz Parque. Melihat sang buah hati yang telah berjuang mengentaskan keluarga dari jurang kemiskinan.
”Saya ingin mencetak gol untuk mendiang kakek, untuk ayah saya…dan membuatnya senang di atas sana,” ujar Endrick setelah pertandingan sebagaimana dilansir Globo.
Selain tangisan di tribun stadion Allianz Parque itu, ada satu lagi tangisan yang tidak akan pernah Douglas lupakan. Kembali di kampung halaman mereka di Valparaíso de Goiás, daerah di berbatasan ibu kota Brasilia. Saat itu Endrick kecil datang sambil kelaparan meminta makanan kepada sang ayah yang tidak memiliki apa-apa untuk diberikan.
Baca selengkapnya...