Hati dan Jiwa Oleksandr Zinchenko untuk Arsenal
SULIT bagi fans Arsenal untuk tidak jatuh cinta kepada Oleksandr Zinchenko. Apalagi setelah melihat cara dia berbicara kepada rekan satu tim sebelum pertandingan. Cara dia berselebrasi ketika gol tercipta. Cara dia merayakan kemenangan. Dia fans sejati Arsenal.
Ya, sepak bola profesional memang membuat seorang pemain bisa berpindah ke satu klub ke klub lain tergantung nilai transfer dan kontrak. Klub bisa membayar atas skill dan kualitas seorang pemain. Namun, belum tentu sepenuhnya bisa merebut hati dan jiwanya.
Cinta juga bisa tumbuh seiring waktu dan kebersamaan. Namun, cinta yang telah dirawat sejak masa kecil terhadap sebuah klub, sulit untuk dilupakan. Dan bagi Zinchenko, Arsenal merupakan cinta pertamanya. Klub yang diidolakannya sejak remaja.
Sejak kecil, Arsenal sudah menjadi bagian dari hidup. Jersey yang paling senang dikenakannya saat bermain. Tony Adams, sang legenda Arsenal, menjadi idola Zinchenko. Segala tentang The Gunners selalu membuat antusiasmenya tumbuh. Kini, dia membela Arsenal.
Sungguh hidup memang misterius. Apalagi, bagi Zinchenko yang nyaris karier sepak bolanya hancur karena perang Donbass pada 2014. Terusir dari kampung halaman dan mengungsi di Rusia pada usia 17 tahun. Bermain di jalanan supaya tetap fit, gaji tidak dibayar, kontrak digantung, dan masa depan tak pasti.
Baca selengkapnya...