Gregoria Mariska Tunjung dan Beban Berat sebagai No 1 Indonesia di Usia Muda
GREGORIA Mariska Tunjung sejatinya tidak berada dalam kondisi fit dalam tur Eropa 2023. Saat bertarung di Swiss Open, dia sempat terserang flu berat.
Sepekan kemudian, di Spain Masters, Gregoria mengalami kesakitan di paha kanan bagian belakang. Ototnya tertarik dan mengencang. Itu adalah akumulasi dari kelelahan yang intens setelah menjalani tiga turnamen dalam tiga pekan beruntun di Eropa.
Tetapi, saat fisik mulai melemah, Gregoria tidak membiarkan pikiran dan mentalnya ikut-ikutan lesu. Kali ini, Gregoria begitu fokus untuk merengkuh hasil-hasil terbaik yang belum bisa dia capai pada masa lalu. Ternyata, Gregoria mampu melepaskan diri dari cengkeraman keletihan untuk menggoreskan catatan yang positif selama di Eropa.
Pada All England 2023, Gregoria mampu menembus perempat final. Itu adalah langkah terjauh Gregoria pada turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut. Sebelumnya, Gregoria sudah kandas di babak pertama (2019 dan 2022) dan babak kedua (2020).
Di perempat final itu, Gregoria melakukan perlawanan sangat gigih melawan tunggal putri nomor satu Tiongkok dan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 Chen Yufei. Gregoria kalah straight game dengan skor sangat ketat hingga deuce, 22-24 dan 21-23. Chen Yufei berteriak sangat kencang ketika berhasil mengalahkan Gregoria. Sebuah ekspresi kelegaan sehabis menundukkan lawan yang begitu sulit.
Baca selengkapnya...