.
Share this Post:

Giovanni Di Lorenzo, Kapten Serbabisa Pengangkat Trofi Scudetto

SELURUH isi kota Naples membiru. Berbagai macam mural bertemakan I Partenopei bertebaran. Mural sang legenda Diego Armando Maradona kembali menemukan magisnya. Setiap celah antara rumah dan bangunan, sudah dipenuhi dengan bendera berwarna biru. Raut-raut bahagia warga Naples mulai menyeruak, dan memenuhi setiap sudut kota.

Inilah momentum yang telah lama dinantikan warga Naples. Mereka telah menantinya selama 33 tahun sejak kali terakhir scudetto diraih I Partenopei pada 1989-1990. Saat itu, sang legenda Diego Maradona menjadi pahlawannya. Kini, 33 tahun berselang, gelar itu akhirnya kembali ke Italia Selatan.

Kebahagiaan tak hanya terpancar dari warga Naples. Para pemain Napoli juga merasakan auranya. Buah dari kerja keras dan konsistensi mereka selama musim ini. Tak terkecuali sang kapten, Giovanni Di Lorenzo, yang menjadi kapten pertama Napoli pengangkat trofi juara Serie A setelah Maradona.

Ini membuat saya merasa sedikit aneh memikirkan menjadi kapten Napoli setelah Maradona yang bisa mengangkat trofi scudetto. Itu juga akan luar biasa. Saya, seperti semua rekan setim saya, menikmati kemenangan ini setelah melewati jalur yang positif sejak awal tahun,” ujar Di Lorenzo sebagaimana dikutip Goal.

Napoli berhak atas gelar scudetto musim ini. Konsistensinya sepanjang musim tak bisa diragukan. Luciano Spalletti sebagai pelatih mampu memaksimalkan potensi para pemain yang dimilikinya. Ketajaman duet Kvaratskhelia-Osimhen, dan kokohnya tembok pertahanan yang dibangun oleh kuartet Mario Rui, Kim Min-jae, Rrahmani, dan Di Lorenzo menjadi kekuatan tersendiri. Kedalaman skuad yang dimiliki oleh Napoli juga menjadi faktor kunci.


Baca selengkapnya...