Fans Chelsea: Bahagia Itu Apa? Kami Sudah Lupa
BAHAGIA itu sederhana. Bagi sebagian dari kita, bahagia bisa dirasakan hanya dengan makan cukup dan ngopi enak hari ini. Bisa juga dengan nongkrong dan bercanda bersama teman dekat. Atau, bahagia karena menyaksikan klub sepak bola kesayangan meraih kemenangan. Sesederhana itu.
Acapkali sepak bola menjadi oase kebahagiaan. Ketika jenuh dengan pekerjaan yang menumpuk, atau sedang putus asa karena kandasnya hubungan asmara, sepak bola kadang menjadi pelarian yang paling pas. Tinggal menyisihkan waktu barang dua jam, memandangi tim kesayangan bermain dan siap untuk meraih bahagia ketika tim kesayangan memetik kemenangan. Dengan sepak bola, kita setidaknya masih bisa merasa bahagia.
Namun, jangan sekali-kali mencoba menanyakan perihal kebahagiaan itu kepada fans Chelsea hari ini. Jangan sekali-kali bertanya kepada saya perihal kebahagiaan. Saya memang tidak akan melayangkan bogem mentah tepat ke muka atau mendamprat dengan caci maki. Yang ada, saya malah akan menangis sejadi-jadinya, merenung dan tak doyan makan, serta sesekali mencaci-maki tim kesayangan saya, mencaci-maki Chelsea yang memang sedang busuk-busuknya. Fans Chelsea tidak bahagia, saya juga tidak bahagia.
Meski menyakitkan, mari kita tengok kalender pertandingan Chelsea di semua kompetisi. Sejak 1 Januari 2023, Chelsea sudah melakoni sebelas pertandingan. Dari sebelas pertandingan, Chelsea hanya mampu meraih satu kemenangan saja ketika menghadapi Crystal Palace. Itu pun Chelsea hanya mampu menang dengan skor tipis 1-0 berkat gol Kai Havertz.
Selebihnya, Chelsea malah seperti tim amatir yang tidak tahu cara memenangkan pertandingan. Empat kali imbang melawan Nottingham Forrest, West Ham United, Fulham, dan Liverpool. Sisanya, Chelsea selalu kalah, termasuk ketika melawan tim juru kunci Southampton. Sejak Januari 2023, Chelsea bahkan hanya mencetak 4 gol, dan masih bertengger di peringkat sepuluh. Kasihan sekali. Chelsea kehilangan gairah, Chelsea kehilangan marwah.
Baca selengkapnya...