.
Share this Post:

Celtic dan Kegilaan terhadap Pemain asal Jepang

SALAH satu keistimewaan Bangsa Jepang, ketika mereka merencanakan hal-hal besar, mereka akan berusaha untuk menggapainya. Sedikit demi sedikit, setahap demi setahap, tetapi maju terus, berjalan terus, bertumbuh terus.

Begitu juga dalam sepak bola. Sadar bahwa mereka tertinggal dan tidak berada dalam lapisan terbaik di dunia, Jepang akan berusaha untuk merambat naik ke permukaan.

Tekad itu bermula dari sebuah rancangan program bernama League 100 year plan alias Jei Rigu hyakunen koso kurabu. Pada tahun 1988, tokoh-tokoh sepak bola Jepang mengadakan rapat serius untuk membentuk klub dan kompetisi profesional. Federasi sepak bola Jepang juga baru lahir setahun kemudian. Setelah itu pada 1993, kompetisi yang kita kenal dengan nama J-League bergulir untuk pertama kalinya.

Rencana 100 tahun sepak bola Jepang memiliki banyak target. Mereka ingin memiliki 100 klub profesional. Selain itu, Jepang juga menargetkan menjadi juara Piala Dunia 2092. Segala hal terus diupayakan agar tim nasional Jepang bisa bersaing dengan Eropa.

Pada Piala Dunia Qatar 2022, Jepang mulai memetik hasil dari rencana-rencana besarnya. Samurai Biru mampu lolos ke babak 16 besar dengan mengandaskan Jerman dan Spanyol di fase grup. Perlahan namun pasti, talenta-talenta berbakat asal Jepang terus bermunculan dan membanjiri kompetisi-kompetisi elite Eropa. Para pemandu bakat dari Eropa juga semakin tertarik untuk pergi ke Jepang dan mencari talenta-talenta terbaik dari sana.


Baca selengkapnya...