Bola yang Menyelamatkan Richarlison dari Maut
”RICHARLISON, that’s, that is Brazil,” pekik komentator ketika gol indah itu melesat ke gawang timnas Serbia (25/11). Umpan dari Vinicius Jr dikontrolnya, selagi bola di udara, dia membalikkan badan mengarah ke gawang dan melepas tendangan half-volley. Indah. Semolek Brazil.
Bukan hanya satu, dua gol dia ciptakan tatkala Brazil menang 2-0 atas Serbia dalam laga pertama grup G Piala Dunia 2022. Terjawab sudah tudingan miring yang mempertanyakan, mengapa Richarlison yang menjadi starter? Kenapa bukan Gabriel Jesus?
Memang, personanya di media sosial agak songong. Doyan nge-troll di akun sosmednya dan berulah di luar lapangan. Ketika pengalungan medali emas saat Brazil memenangi Olimpiade Tokyo, pengalungan dilakukan presiden FIFA, Gianni Infantino. Tiba-tiba dia nyeletuk,”Hey botak, tahun depan di Qatar.”
Mulutnya bocor. Untungnya, Infantino hanya menanggapi dengan senyuman. Layaknya senyuman tatkala Presiden FIFA itu bermain fun football di Jakarta tak lama setelah Tragedi Kanjuruhan terjadi di Malang. Agak berbeda karena di Tokyo, senyum itu tertutupi masker.
Richarlison memang sering mempertontonkan kelakuan-kelakuan songongnya. Namun, sepertinya benar kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Faktanya, di luar tingkahnya yang ganjil, dia sosok yang sangat humanis dan peduli dengan isu-isu sosial.
Baca selengkapnya...