Bernardo Tavares, Keputusan Cemerlang PSM, Muda tapi Kenyang Pengalaman
LAZIMNYA seorang bocah yang menggilai sepak bola, mereka bermimpi menjadi pemain sepak bola saat dewasa nanti. Begitu pula dengan Bernardo Tavares. Pelatih PSM Makassar itu mulai serius berlatih sepak bola tatkala berusia 10 tahun dengan bergabung ke akademi ADC Proença-a-Nova.
Namun, seiring waktu berjalan, ketika remaja, ketertarikannya menjadi pelatih lebih kuat. Bahkan, dia sudah sepenuhnya pensiun dari pemain pada usia 23 tahun. Sebab, dua tahun sebelumnya, dia telah berstatus asisten pelatih di klub elite Portugal Benfica untuk skuad U-12.
Ya, ketika itu dia masih berusia 21 tahun. Sempat menjadi pemandu bakat di klub elite Portugal lainnya FC Porto, Tavares naik level tatkala jadi pelatih di akademi Sporting Lisbon pada 2008. Akademi yang melahirkan peraih Ballon d’Or Cristiano Ronaldo dan Luis Figo.
Pada Juni 2013 atau saat dia berusia 33 tahun, Tavares telah memegang lisensi UEFA Pro. Bahkan, ketika menjalani pelatihan di FPF (federasi sepak bola Portugal), dia terpilih sebagai lulusan terbaik dalam pelatihan. Selain itu, dia juga memegang lisensi UEFA Pro untuk pelatih kiper.
Maka, saat manajemen PSM menginginkan pelatih muda, tapi berpengalaman, Tavares benar-benar kriteria yang tepat. Terutama pengalaman melatih klub yang tampil di kompetisi antarklub Asia. Hasilnya luar biasa. Tavares juara Liga 1 bersama PSM pada musim pertamanya.
Baca selengkapnya...