.
Share this Post:

Berkat Ketekunan Roberto De Zerbi Belajar kepada Guardiola dan Bielsa

GENIUS kecil. Itulah julukan yang diberikan para pelatih di Akademi AC Milan saat Roberto De Zerbi remaja. Mauro Tassotti yang menjadi pelatih tim muda Milan menyebutnya sebagai yang paling berbakat di generasinya. Sayang, bakat saja tidaklah cukup.

Dia mencuat dari akademi Milan tatkala Zvonimir Boban menguasai pos gelandang serang. Terkadang, Leonardo juga turun di posisi itu selain winger kiri. Apabila didorong ke depan, dia harus bersaing dengan George Weah dan Oliver Bierhoff.

Alhasil, dia terus dipinjamkan dan kehilangan momentum. Selama 15 tahun karier pemain, 14 kali dia berganti klub. Kecepatan berpikir di otaknya tidak sejalan dengan kecepatan tubuhnya merespons permainan. Dan akhirnya dia memutuskan pensiun pada usia 34 tahun.

”Saya memutuskan menjadi pelatih saat bermain di CFR Cluj (Rumania). Saya secara fisik kosong, saya mulai menulis semuanya. Sebagai seorang atlet, saya sudah menyebalkan: Saya tidak ingin pergi ke lapangan untuk berimprovisasi,” ujar De Zerbi sebagaimana dilansir BeneventoNews24.

Meski tidak mudah mengawali kariernya sebagai pelatih, tapi kecerdasannya bisa lebih maksimal ketimbang saat bermain. Dia pembelajar yang tekun. Secara khusus dia belajar tentang teknik melatih kepada Marcelo Bielsa dan Pep Guardiola.


Baca selengkapnya...