.
Share this Post:

Bagi Erik ten Hag, Casemiro adalah Semen di Antara Tumpukan Batu

MANCHESTER United melakukan cukup banyak pembelian pada jendela transfer musim panas lalu. Dari enam nama yang hadir; Tyrell Malacia, Lisandro Martinez, Christian Eriksen, Antony, Tom Huddlestone, dan Casemiro, nama terakhir lah yang paling banyak melahirkan pro dan kontra.

Pertama, usia Casemiro sudah berusia 30 tahun. Kedua, harga beli totalnya mencapai EUR 70 juta alias Rp 1,154 triliun. Harga tersebut menjadikan pemain tim nasional Brazil tersebut berada di posisi ketujuh pembelian termahal dalam sejarah Manchester United.

Bahkan, dari daftar 25 pemain termahal yang pernah dibeli United, Casemiro menjadi pemain yang paling tua. Ditambah lagi, United menawarkan gaji hampir 3,5 kali lipat dari yang dia dapatkan selama di Real Madrid.

Di Real Madrid, dalam sepekan, Casemiro mendapatkan upah GBP 90 ribu (Rp 1,484 miliar). Sedangkan di United, Casemiro mendulang GBP 300 ribu (Rp 5,615 miliar). Jumlah itu, menjadikan Casemiro pemain dengan gaji tertinggi keempat di United.

Kedatangan Casemiro diwarnai oleh gema pendapat dua kubu penggemar. Ada kubu “Casemiro datang demi uang di masa tuanya.” Dan ada kubu “Casemiro akan membawa United naik level.” Apalagi ada anggapan bahwa transfer Casemiro adalah panic buying dan second option. Sebab, sebelum mendaratkan Casemiro, United mendapatkan penolakan dari Frenkie de Jong.


Baca selengkapnya...