.
Share this Post:

Apakah Asprov Masih Relevan Menjadi Voter dalam Kongres PSSI?

KONGRES Luar Biasa (KLB) PSSI sudah dipastikan pada 16 Februari 2023. Itu sesuai petunjuk FIFA dan memenuhi rekomendasi TGIPF (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta) Tragedi Kanjuruhan. Namun, apakah mampu menghadirkan reformasi sistemik dalam tata kelola sepak bola di Indonesia? Tunggu dulu.

Ya, dengan dilaksanakannya KLB PSSI 2023, maka sangat dimungkinkan terjadinya perubahan kepemimpinan dalam federasi sepak bola Indonesia. Komposisi ketua umum dan anggota Exco PSSI berpotensi berganti sesuai dinamika dalam KLB.

Namun, itu bukan jaminan perubahan secara sistemik akan terjadi. ”Sejak 2009. Dari zaman Nurdin Halid hingga saat ini, setidaknya telah terjadi 13 kongres. Selama periode yang sama pula hanya terjadi lima kali perubahan statuta,” ujar Tigorshalom Boboy, mantan COO PT LIB.

Padahal, sejak 2015 ketika Presiden FIFA Sepp Blatter turun dari jabatannya, ada banyak perubahan yang dilakukan dalam regulasi. Statuta mengalami beberapa perubahan. Kini, executive committee (exco) sudah berganti menjadi council. Dan tentunya reformasi kelembangaan lainnya.

Nah, sehingga dalam situasi saat ini, selain KLB yang ”sekadar” memikirkan pergantian kepemimpinan organisasi, mengapa tidak juga memperbaiki sistem. Itu dimulai dengan melakukan perubahaan dalam statuta PSSI. Ingat, statuta bukan kitab suci, hanya panduan.


Baca selengkapnya...