.
Share this Post:

Angel Di Maria yang Selalu Menemukan Jalan Kembali ke Atas

PERJALANAN karier Angel Di Maria bak roller coaster. Ketika sedang nyaman berada di atas, terkadang sedikit menurun, naik lagi sedikit, dan tiba-tiba menukik tajam. Namun, winger kelahiran Rosario, Argentina, itu selalu menemukan jalan untuk kembali berada di atas.

Berada di puncak Eropa tatkala bersama Real Madrid mengalahkan rival sekotanya, Atletico Madrid, dalam final Liga Champions 2014 di Lisbon. Real mendapatkan La Decima alias trofi kesepuluh di Liga Champions dan Di Maria jadi pemain terbaiknya.

Lalu, pada musim panas yang sama membawa Argentina mencapai final Piala Dunia 2014 di Brazil. Namun, cedera memaksanya menepi. Lebih menyedihkan lagi karena Real kemudian melegonya karena ingin memberikan ruang kepada pemain rekrutan barunya James Rodriguez.

Pindah ke Manchester United, diberikan nomor punggung 7, dan digadang-gadang sebagai bintang, tapi relasi buruk dengan pelatih Louis van Gaal membuat sinarnya redup. Hanya semusim bertahan, Di Maria pindah ke klub kaya baru Paris Saint-Germain (PSG).

Selama di PSG, dia 18 kali mengangkat trofi. Namun, pada akhir musim lalu, kontraknya habis. Dia pindah ke Juventus, debut di Serie A dengan gol dan assist, lalu nyaris separuh musim dihabiskan dengan cedera. Begitu pulih, dia menjadi jimat Argentina menjuarai Piala Dunia 2022.


Baca selengkapnya...