.
Share this Post:

Anders Antonsen Berdiri Tak Gentar untuk Menantang Risiko

ANDERS Antonsen sedang menikmati perjalanannya pulang dari sekolah. Dengan penuh semangat, bocah sebelas tahun itu melewati barisan rumah berdinding batu bata berwarna merah pucat di distrik Viby, Aarhus. Bukan rumah yang dia tuju, namun sebuah tempat bernama Aarhus Badmintonklub.

Corak bangunan Aarhus Badmintonklub sangat sederhana. Berbentuk setengah lingkaran, layaknya sebuah hanggar pesawat. Dan dari sinilah, Antonsen mencoba untuk terbang tinggi menggapai mimpi besarnya: menjadi tunggal nomor satu dunia.

Sejak kecil, saat tangannya sudah bisa memegang raket, Antonsen sudah mengenal bulu tangkis. Sebab sang ayah, Tonny Antonsen, memang bekerja di Aarhus Badmintonklub.

Itulah mengapa hampir setiap hari Antonsen datang untuk bermain bulu tangkis. Apalagi rumahnya hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari tempatnya berlatih. Dia bertetangga dengan andalan Denmark lainnya saat ini, Rasmus Gemke.

Gemke pada awalnya menekuni renang. Namun Antonsen mengajak Gemke untuk memulai bermain bulu tangkis. Meskipun, pada akhirnya, kedua bocah bertetangga ini berada di klub yang berbeda. Justru itu yang membuat ini semua spesial. Keduanya menjadi rival yang berada dalam atmosfer kompetisi yang sehat. Antonsen dan Gemke bersaing untuk saling meningkatkan kemampuan masing-masing.


Baca selengkapnya...